REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama tak ingin membedakan parpol Islam maupun non-Islam jika ingin bergabung dalam koalisi mendukungnya. Basuki alias Ahok hanya mengingatkan kalau parpol Islam ingin mendukung, maka ia tak menutup pintu.
"Kita tidak ada membedakan partai Islam non-Islam. Saya hanya menawarkan kalau anda merasa saya bekerja dengan baik, dengan jujur, saya tawarkan anda mau ikut dukung saya atau tidak," katanya, Selasa (23/8).
Sedangkan jika ada parpol berbasis Islam yang tak mendukung, maka ia berharap parpol tersebut menyediakan bakal Cagub. Sebab ia berharap pertarungan di Pilgub akan menghasilkan sosok pemimpin Ibu Kota yang terbaik.
"Kalau anda tidak mau dukung saya, silakan cari lawan saya. Biar orang Jakarta mendapatkan Gubernur terbaik dari yang terbaik. Bukan yang buruk dari yang terburuk. Itu saja," ujarnya.
Diketahui, Ahok memperoleh dukungan dari tiga parpol non-Islam, Nasdem, Hanura dan Golkar. Adapun parpol berbasis Islam seperti PKB dan PPP saat ini tergabung dalam koalisi kekeluargaan guna menjegal Ahok di Pilgub 2017.