REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pihak pengurus Olimpiade 2020 di Tokyo menginginkan pembuatan medali emas, perak, dan perunggu akan terbuat dari barang-barang dan material bekas pembuatan ponsel cerdas. Ketiga medali tersebut akan terbuat dari barang-barang produksi elektronik yang mudah dibentuk.
Dilansir laman PhoneArena Selasa (23/80 ketiganya juga akan disesuaikan dengan tingkat kesulitan pembentukan material menjadi medali. Sebelumnya, di Olimpiade London 2012, pihak penyelenggara membuat medali emas seberat 9,6 kg, perak 1210 kg, dan perunggu 700 kg.
Meski penggunaan material elektronik tersebut mesti dikaji dan didalami terlebih dahulu, namun pihak penyelenggara Jepang berujar akan menyediakan medali yang lebih berat. Mereka akan mendaya gunakan material bekas produksi elektronik pada 2014 untuk dijadikan hadiah para atlit dunia yang berpentas.
Jepang merencanakan akan menyediakan medali emas 143 kg, 1556 perak, dan 1112 ton perunggu. Hal tersebut menjadi unik ketika Jepang berniat menyediakan bahan emas dan perak dari material buangan elektronik sebesar 16 persen dan 22 persen dari total material yang tersedia di dunia.
Setiap tahun, barang-barang produksi buangan dari peralatan elektronik dan rumah tangga di Jepang sebesar 650 ribu ton. Sementara, Negeri Matahari Terbit mengaku mampu mengoleksi 100 ribu ton dalam setahun. Sisanya, biasanya akan digunakan untuk didaur ulang guna pembuatan alat eletronik anyar.