REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Keuntungan yang diraih Petroliam Nasional Bhd (Petronas) Malaysia dalam enam bulan pertama tahun 2016 sebelum pajak sebesar 10 miliar ringgit atau setara Rp 32 triliun, merosot dibanding perolehan periode sama 2015.
Dalam laporan keuangan Petronas yang diterbitkan, Selasa (23/8), disebutkan bahwa jumlah keuntungan tersebut susut sebanyak 68 persen dibanding keuntungan periode yang sama tahun 2015 mencapai 31,6 miliar ringgit atau sekitar Rp 101,12 triliun. Namun demikian, Petronas tetap akan membayar dividen kepada pemerintah Malaysia pada tahun ini sebesar 16 miliar ringgit.
Penurunan pendapatan Petronas yang drastis ini sebagai dampak tertekannya harga minyak dunia hingga ke posisi terendah. "Pembayaran dividen bukanlah sasaran bagi perusahaan, tapi sebaliknya merupakan komitmen kami kepada kerajaan," kata Presiden dan CEO Petronas Wan Zulkiflee Wan Ariffin.
Dikatakannya, Petronas sampai Juni lalu, telah membayar dividen sebanyak 6 miliar ringgit kepada pemerintah dan selebihnya akan dibayarkan pada November mendatang. Pembayaran dividen sebesar 16 miliar ringgit tersebut lebih rendah dibanding tahun 2015 yang mencapai 26 miliar ringgit.