REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita berpendapat persepsi masyarakat memandang daging beku impor tidak higienis perlu diluruskan supaya minat masyarakat membeli dan mengonsumsi daging beku tidak berkurang.
"Saya khawatir ada disinformasi, atau ini bagian dari persaingan usaha, karena dimanapun di dunia, daging yang sudah dibekukan jauh lebih higienis dan kuman penyakitnya hilang," kata Enggartiasto di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Selasa (23/8).
Dia mencontohkan bahwa daging untuk konsumsi di restoran dan hotel kelas menengah ke atas semua harus beku karena memang lebih higienis. "Persepsi masyarakat perlu diluruskan, bahwa daging beku lebih higienis, sehat, dan bebas kuman," ujar Enggartiasto.
Dalam waktu dekat, Kementerian Perdagangan akan bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan untuk sosialisasi kepada masyarakat mengenai daging beku. Selain itu, Enggartiasto juga menyoroti minat masyarakat terhadap daging beku yang berkurang karena kenyataan di pasar menunjukkan bahwa daging beku yang beredar kebanyakan penuh dengan lemak.
Berdasarkan hasil temuan yang didapat ketika pihak Kementerian Perdagangan meninjau ke pasar, jumlah lemak daging beku cukup banyak sehingga masyarakat lebih tertarik dengan daging segar tidak beku. Kementerian Perdagangan akan melakukan pembenahan dan penegasan kembali agar permasalahan impor daging beku yang penuh lemak tersebut dapat segera beres. "Seluruh importir daging akan diberi peringatan untuk tidak seperti itu. Kalau importir daging beku masih bermain dengan jenis banyak lemak, maka akan dicabut izinnya. Kami juga meminta bantuan Bulog, termasuk untuk daging (kerbau) dari India yang akan segera masuk," kata Enggartiasto.