REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi I DPR RI, TB Hasanuddin menilai meski ada pengurangan anggaran dari Kementerian Keuangan. Ia meminta pada sektor pertahanan tak mengurangi anggaran untuk pembaruan dan pembelian alat utama sistem persenjataan (Alutsista).
Hasanuddin mengatakan hal tersebut sudah tertulis di APBN dan sudah menjadi skala prioritas tertinggi bagi sektor pertahanan. Apalagi, menurutnya mengingat eskalasi di Laut Cina Selatan, Indonesia harus mempunyai pertahanan yang kuat di perbatasan.
"Di APBN kan sudah tertulis untuk pembaruan dan pembelian Alutsista. Jangan dikurangi. Itu tetap jadi prioritas," ujarnya saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (23/8).
Menurutnya penguatan di perbatasan juga menjadi salah satu prioritas. Pembaruan alutsista tersebut menjadi prioritas karena untuk mendukung pertahanan di perbatasan. Perbatasan yang menjadi leading poin adalah di wilayah sorong barat yang terbentang dari Kalimantan Barat hingga perairan Natuna. Wilayah tersebut harus menjadi perhatian pemerintah.
"Wilayah prioritasnya ada di sepanjang Kalimantan Barat ke Natuna," katanya.
Meski begitu, TB mengakui bahwa pengurangan anggaran dari Kementerian Keuangan pasti menggangu sektor pertahanan. Namun, ia menilai pemerintah tetap melakukan dan meneruskan apa yang menjadi prioritas.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu mengatakan sektor pertahanan mendapatkan pengurangan sekitar 2,8 Triliyun pada periode pertama pengurangan anggaran. Untuk periode kedua, Kementerian Pertahanan juga mendapat potongan anggaran.
"Ya kena semua. Sekarang ini berapa triliyun lagi gitu setelah kemarin 2,8. Jadi kita akhirnya menunda beberapa pembaruan alutsista," katanya.
Akibat pemangkasan anggaran tersebut, Ryamizard mengatakan memang harus melakukan beberapa penghematan. Meski ia mengaku pemangkasan anggaran tak akan menggangu pembelian alutsista namun, ia mengakui harus menunda proyek tersebut.
"Bukan gak beli, tapi ya harus kita tunda pada periode berikutnya. Mudah-mudahan ekonomi membaik nanti kita benahi lagi," ujar Ryamizard.
Ryamizard melanjutkan karena pemangkasan anggaran tersebut, akhirnya Ia memutuskan untuk membuat skala prioritas. Salah satu yang tetap ia prioritaskan adalah kesejahteraan para prajurit. Menurutnya, hal ini tak bisa diganggu gugat karena sangat berpengaruh pada keamanan dan kesejahteraan masyarakat.
"Yang penting kesejahteraan masyarakat. Tentara kan juga masyarakat dan bekerja untuk masyarakat kan. Jadi itu yang prioritas," kata Ryamizrad.
Disisi lain, mengingat tingginya eskalasi perbatasan dan keamanan negara menghadapi terorisme dan keamanan lintas batas, Kepala Staff Angkatan Darat, Jendral TNI Mulyono mengatakan akan memaksimalkan Alutsista dan personil di perbatasan.