Selasa 23 Aug 2016 16:32 WIB

'Demokrat Dirugikan Akibat Pandangan yang tak Sejalan dengan Partai'

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Bayu Hermawan
Pengamat Politik Siti Zuhro.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Pengamat Politik Siti Zuhro.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro mengatakan saat masih menyandang sebagai koordinator juru bicara (jubir) Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, seharusnya menjalankan tugasnya untuk menyuarakan aspirasi partai tersebut.

"Seorang Jubir merupakan corong yang menyuarakan apa yang menjadi ketetapan partai. Bukan suara atau aspirasi dirinya sendiri," ujarnya kepada //Republika.co.id//, Selasa (23/8).

Apabila seorang Jubir cenderung menyuarakan aspirasinya sendiri dan bertentangan dengan garis partai, maka akan menimbulkan kerancuan serius. Apalagi jika Jubir tersebut malah menyuarakan hal-hal yang kontradiksi dengan pandangan-pandangan partainya.

"Sebagai institusi, PD (Partai Demokrat) bisa saja dirugikan secara politik dengan pandangan-pandangan yang tak menguntungkan partai," katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Partai Demokrat menonaktifkan Ruhut dari jabatannya sebagai koordinator jurbir. Meski begitu, dia tidak dipecat dari partai. Ruhut dikabarkan telah beberapa kali menerima peringatan.

Sanksi penonaktifan kali ini merupakan bagian dari mekanisme internal terhadap kader yang melakukan pelanggaran atau tidak menjalankan garis partai. Demokrat berharap seorang juru bicara harusnya mampu merepresentasikan sikap dan kebijakan partai yang sudah final, misalnya soal sikap Demokrat yang netral ataupun terkait Pilkada DKI Jakarta.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement