REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Kota dan lingkungan yang bersih tidak selalu berarti positif. Menurut para ahli, ketakutan warga Australia dengan berbagai hal yang kotor, membuat lebih banyak orang terkena alergi dan menjadikan Melbourne, salah satu kota dengan penduduk terbanyak di dunia yang alergi dengan makanan tertentu.
"Australia memang tampaknya menjadi negara dengan alergi terbanyak di dunia, dan Melbourne berada di garis terdepan." kata Profesor Katie Allen dari Institut Penelitian Kanker Anak-anak Murdoch di Melbourne.
Profesor Allen di depan para peserta konvensi ahli kekebalan tubuh manusia (immunology) di Melbourne minggu ini bahwa ibukota negara bagian Victoria ini lebih buruk dibandingkan kota lain adalah karena letaknya.
"Semakin jauh letak sebuah kawasan dari garis katulistiwa, semakin tinggi kemungkinan menderita alergi makanan," katanya.
Profesor Allen mengatakan penemuan itu sejalan dengan hipotesa Vitamin D, dimana anak-anak yang memiliki tingkat vitamin D rendah dalam tubuh, lebih mudah menderita alergi. Karena suhu di Melbourne yang lebih dingin membuat anak-anak lebih kurang bermain di luar ruangan dan terkena sinar matahari dibandingkan kebanyakan kota-kota lain di Australia.
Dia mengatakan faktor lain yang menyebabkan meningkatnya mereka yang terkena alergi di Australia adalah karena lingkungan yang terlalu bersih, dan keengganan orang tua memberikan makanan padat bagi bayi dari berbagai jenis makanan berbeda.
Dia mengatakan ada petunjuk global yang disepakati mengenai pemberian makanan kepada anak-anak yang bisa mencegah alergi terhadap makanan. "Kita tidak harus menunda lagi untuk memberikan kacang, telur atau susu sapi kepada bayi dan mereka harus mendapatkan hal tersebut sejak mereka berusia setahun ketika mereka boleh memakan makanan padat," katanya.
Profesor Allen mengatakan bahwa makanan seperti kacang-kacangan dan produk susu harus mulai diperkenalkan kepada bayi dalam jumlah kecil mulai dari usia enam bulan. "Pemberian sejak awal tidak saja aman, namun juga sebenarnya bersifat melindungi," katanya.