REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pemerintah Cina membantah telah membatasi kegiatan dari aktivis Hak Asasi Manusia (HAM), utusan dari PBB. Aktivis bernama Philip Alston sebelumnya melaporkan selama kunjungannya ke negara itu, ia sulit mendapatkan akses untuk menemui warga seperti yang dibutuhkan.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Lu Kang mengatakan tidak ada pembatasan apa pun terhadap Alston. Seluruh akses yang diberikan kepadanya sudah sesuai dengan kesepakatan yang ditentukan.
"Tidak ada pembatasan apa pun terhadap Alston dan kegiatannya selama di sini. Semua sudah sesuai kesepakatan," ujar Lu dalam sebuah pernyataan, Rabu (24/8).
Ia bahkan mengatakan Alston telah memuji Cina atas keberhasilan membangun negaranya. Khususnya dalam hal memberantas kemiskinan, serta pembangunan ekonomi dan sosial.
Lu menambahkan jika peduli mengenai HAM dan pembangunan sosial serta ekonomi di negara-negara berkembang, maka seharusnya Alston dapat secara objektif menilai Cina. Banyak pelajaran yang bisa didapatkan dengan kebijakan yang diterapkan di Negeri Tirai Bambu itu.
Pemerintah Cina yang dipimpin oleh Presiden Xi Jinping selama ini dinilai secara luas telah mengekang kebebasan berpendapat. Salah satu tindakannya yang kontroversial adalah menahan puluhan aktivis HAM dan menolak kritik masyarakat internasional akan hal itu.