REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Sukabumi menggelar operasi pasar (OP) gas elpiji tiga kilogram di Kabupaten Sukabumi. Di daerah tersebut Hiswana Migas melakukan OP di 22 titik berbeda.
‘’Kami melakukan OP di puluhan titik untuk membantu warga yang kesulitan mendapatkan gas,’’ ujar Ketua Hiswana Migas Sukabumi Yudha Sukmagara kepada wartawan Rabu (24/8).
Jumlah tabung gas yang disalurkan mencapai sebanyak 12.320 tabung per hari. Rencananya, terang Yudha, pelaksanaan OP ini dilakukan dalam dua hari.
Daerah yang melaksanakan OP antara lain Kecamatan Sukabumi, Cibadak, Gunungguruh, dan Surade. Diterangkan Yudha, kasus kelangkaan gas elpiji ini sudah terjadi sebanyak tiga kali pada 2016. Fenomena ini lanjut dia tengah ditelusuri penyebabnya.
Dugaan awal ungkap Yudha, ada sejumlah warga menengah ke atas yang masih menggunakan tabung gas elpiji tiga kilogram. Seharusnya, gas melon tersebut hanya digunakan kalangan menengah ke bawah. Ke depan lanjut Yudha, diperlukan peningkatan pengawasan oleh sejumlah pihak terkait.
Upaya ini untuk menekan adanya penggunaan gas elpiji oleh sejumlah pihak yang tidak berhak. Yudha menerangkan, setiap bulannya kuota tabung gas elpiji untuk Kabupaten Sukabumi mencapai sebanyak 1.600.000 tabung. Sementara untuk Kota Sukabumi kuotanya mencapai 600.000 tabung per bulan.
Jumlah tersebut akan ditambah bila terjadi kekurangan dengan adanya persetujuan dari Pertamina.