REPUBLIKA.CO.ID, Penggunaan gondola selama ini banyak dikenal di gedung-gedung pencakar langit di perkotaan. Sebagai alat angkut vertikal pekerja saat melakukan perawatan gedung. Atau anda bisa menemukannya di area objek wisata untuk mengangkut wisatawan menikmati pemandangan dari ketinggian.
Berbeda dengan gondola yang ada di kawasan pertanian Lembang di utara Kota Bandung, Jawa Barat. Gondola ini digunakan untuk mengangkut hasil bumi menuruni bukit. Atau membawa pupuk ke ketinggian. Mengangkut komoditi pertanian dengan berat 100 kg sejauh 400m dengan kemiringan yang cukup terjal cukup menyulitkan siapa pun yang melakukannya.
Penduduk setempat menyebutnya “Sasak Apung (Jembatan Terbang) Padjadjaran” mengacu kepada nama kampus yang membangun fasilitas ini untuk keperluan warga setempat, Universitas Padjadjaran.
Keberadaan Sasak Apung Padjadjaran ini terbukti sangat bermanfaat bagi petani yang berladang di kawasan ini. Untuk mengangkut hasil bumi, sayuran, pupuk, petani hingga wisatawan dikenakan retribusi beragam mulai dari Rp 100/kg hingga Rp 10.000/ orang. Hasil retribusi digunakan untuk gaji operator, sewa kepada pemilik lahan yang digunakan untuk tiang pancang dan penyimpanan barang, pembelian token pulsa listrik, dan perawatan alat.