Kamis 25 Aug 2016 00:10 WIB

Ridwan Kamil Sesalkan Penertiban Komunitas Perpustakaan Jalanan oleh Kodam

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Nidia Zuraya
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil. (Republika/Edi Yusuf)
Foto: Republika/Edi Yusuf
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil. (Republika/Edi Yusuf)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wali Kota Bandung Ridwan Kamil telah mendapat klarifikasi dari Kodam III Siliwangi terkait insiden pembubaran paksa Komunitas Perpusatakaan Jalanan di Taman Cikapayang, Dago pada 20 Agustus 2016 malam. Namun, ia menyesalkan insiden tersebut.

"Kenapa menyesalkan karena pada dasarnya Bandung ini sedang meningkatkan budaya literasi," kata kepala daerah yang akrab disapa Emil ini saat ditemui di Pendopo Kota Bandung, Rabu (24/8).

Pada dasarnya, kata dia, pihak Kodam tak berniat untuk menutup kegiatan positif dari masyarakat. Sebab, menurutnya, aksi sosial dari komunitas perpustakaan jalanan punya misi sama dengan program literasi Pemerintah Kota Bandung yang ingin meningkatkan budaya baca masyarakat.

Saat ini, kata dia, Pemkot Bandung memiliki kewajiban 15 menit anak membaca sebelum belajar di kelas baik membaca buku novel, fiksi, dan lainnya Bahkan, untuk meningkatkan budaya literasi Pemkot Bandung membuat perpustakaan di kelurahan dan perpustakaan di taman. 

Emil mengatakan, dengan mengkampanyekan pendidikan literasi, Ia ingin warga Bandung, khususnya para pemuda, untuk senang membaca buku.‬ Karena, saat ini dari 65 negara yang disurvey, Indonesia ini peringkat 64.  "Orang Indonesia rata-rata hanya membaca 27 halaman pertahun," katanya. 

Oleh karena itu, kata Emil, pihaknya gencar membangun beberapa perpustakaan umum. Baik yang berada di tiap kecamatan maupun di taman-taman, salah satunya adalah Cloud Library di Alun-Alun Kota Bandung.‬

‪Perpustakaan ini, kata dia, akan melengkapi kawasan Alun-alun Kota Bandung sebagai wahana rekreasi warga. Selain ada tempat bermain dan berinteraksi, ada pula perpustakaan yang juga dapat digunakan sebagai ruang serbaguna.‬

‪Perpustakaan Alun-Alun Kota Bandung ini, kata dia, bertema Cloud Library. Karena, material desainnya hampir sama dengan microlibrary di Taman Bima, yakni dengan menggunakan ice cream bucket. Namun konsultan desain dari Suryawinata Heinzelmann Architecture Urbanism (SHAU) akan menambahkan tema awan pada desain interior maupun eksteriornya.‬

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement