REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPW Partai Nasdem DKI Jakarta Bestari Barus menampik pernyataan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PPP Abraham Lunggana (Lulung) yang menyebut Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai psikopat.
Menurut dia, walaupun terbukti benar, fakta itu merupakan rahasia antara dokter dengan pasien. "Enggak. Enggak ada itu. Artinya saya enggak pernah lihat hasil psikopat. Itu kan hasil yang sangat rahasia," katanya.
Bestari menerangkan, jika hasil tes kejiwaan yang dilakukan oleh dokter di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto dalam memeriksa pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta di Pilkada Jakarta 2012 dimunculkan ke publik, dokter pemeriksa telah melanggar aturan. Ia pun tak percaya dengan tudingan itu.
"Ya dokternya bisa dipenjara itu kalau membocorkan. Saya enggak yakinlah ada psikopat segala macam," ujarnya.
Namun, ia menilai, jika Ahok terbukti psikopat secara medis, seharusnya ia tidak akan bisa mengikuti Pilkada DKI Jakarta 2012 saat diusung Partai Gerindra dan PDI Perjuangan. "Kalau kesimpulan akhirnya seperti itu, enggak boleh dicalonkan (di pilkada). Itu kan melanggar," sebutnya.
Sebelumnya, Lulung menyebut Ahok sebagai psikopat setelah bertemu dengan dokter yang menangani Ahok pada tahun 2012 lalu. Lulung mengatakan, data yang menyebutkan Ahok psikopat bisa ia pertanggungjawabkan di depan hukum.