Kamis 25 Aug 2016 11:49 WIB

APP Sinar Mas Sigap Tangani Karhutla di Riau

Manajer Data Informasi Sinar Mas Forestry Asep Karsidi, Duta Besar Indonesia untuk Singapura I Gede Ngurah Swajaya, dan Direktur Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas Suhendra Wiriadinata, dan Direktur Kerjasama Fungsional ASEAN Kementrian Luar Negeri George L
Foto: Dok: APP Sinar Mas
Manajer Data Informasi Sinar Mas Forestry Asep Karsidi, Duta Besar Indonesia untuk Singapura I Gede Ngurah Swajaya, dan Direktur Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas Suhendra Wiriadinata, dan Direktur Kerjasama Fungsional ASEAN Kementrian Luar Negeri George L

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duta Besar Indonesia untuk Singapura, Ngurah Swajaya memuji berbagai upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang dilakukan Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas. Sehingga terjadinya titik api bisa segera dikendalikan lebih dini.

"Teknologi yang dikembangkan pada Situation Room Center Sinar MasForestry (SMF) juga dapat melihat titik api secara real time. Dengan demikian, tim di lapangan bisa segera melakukan pemadaman lebih cepat," kata Ngurah Swajaya saat berkunjung ke Situation Room Center SMF di Jakarta, Rabu (24/8).

Selain itu, lanjut Ngurah Swajaya, APP Sinar Mas kini memiliki 4 helikopter superpuma yang siaga 24 jam guna melakukan pemadaman pada titik api yang berada di radius 5 kilometer diluar lahan konsensi.

"Jadi meski kebakaran terjadi diluar lahan konsensi, titik api yang terpantau bisa segera dipadamkan. Asalnya masih berada dibawah radius 5 kilometer," ujar Ngurah yang pada kesempatan itu didampingi Direktur Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas Suhendra Wiriadinata.

Ditanyakan seputar pandangan pemerintah Singapura terhadap upaya penanganan Karhutla di Indonesia, Ngurah mengatakan, pemerintah Singapura siap membantu  pemadaman karhutla yang terjadi di Indonesia.

"Pemerintah Singapura siap membantu, tetapi saat ini rasanya belum perlu. Karena karhutla yang terjadi tahun ini lebih ringan dibanding tahun sebelumnya," ucapnya.

Ditambahkan, titik panas pada tahun ini jauh lebih sedikit dibandingkan tahun lalu. Disamping pemantauan yang dilakukan pemilik konsensi, TNI dan Polri secara terus-menerus juga ada faktor alam yaitu kondisi kemarau yang basah.

"Meski saat ini tengah musim kemarau, tetapi karena ada fenomena  La Nina maka curah hujan cukup tinggi. Hal itu membuat titik api jauh berkurang jika dibandingkan tahun sebelumnya," katanya

Ngurah Swajaya mengemukakan, hingga saat ini, asap akibat karhutla belum sampai ke Singapura meski terjadi sejumlah titik api di wilayah Indonesia dalam beberapa bulan terakhir ini.

Di Riau, terdeteksi 35 titik panas yang tersebar di enam kabupaten/kota yakni Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Siak, Inhu, Pelalawan, Bengkalis, dan Kota Dumai. Jumlah titik panas di Sumatera mencapai 43 titik yang tersebar di Riau Sumatera Barat, Lampung, Sumatera Utara, Bangka Belitung, dan Jambi.

Saat ini APP Sinar Mas telah memiliki 1600 personel pemadam kebakaran (RPK) tersertifikasi Manggala Agni, selain itu, 4 helikopter, serta sejumlah peralatan berat seperti pompa, selang, nozzle juga telah disiapkan. APP-Sinar Mas juga telah membangun lebih dari 260 pos pantau dan 75 menara api, serta 5000 kanal blocking. Untuk nilai investasi yang dikeluarkan APP Sinar Mas sendiri dalam penanganan dan penanggulangan kebakaran lahan dan hutan lebih dari 20 juta USD.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement