REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Dua belas orang, termasuk tujuh mahasiswa tewas dalam serangan di Universitas Amerika di Kabul, Afghanistan, Rabu (24/8).
Sekitar pukul 18:30 waktu setempat, ledakan besar dari bom mobil mengawali serangan di kampus tersebut. Setelah bom meledak, sejumlah penyerang masuk ke dalam kompleks kampus, tempat staf asing dan murid sedang beraktivitas.
Ratusan siswa melarikan diri dengan panik hingga akhirnya pasukan khusus Afghanistan berhasil masuk ke gedung kampus. Menurut seorang pejabat senior Kementerian Dalam Negeri yang dilansir dari Reuters, Kamis (25/8), serangan itu berakhir ketika dua penyerang bersenjata ditembak mati.
Kepala polisi Kabul, Abdul Rahman Rahimi mengatakan setidaknya tujuh mahasiswa, tiga polisi dan dua penjaga keamanan tewas selama serangan. Menurutnya, tembakan terdengar sepanjang malam dan serangan berakhir sebelum fajar.
"Pertarungan berakhir dan setidaknya dua penyerang tewas," kata seorang pejabat polisi di lokasi kejadian mengatakan kepada Reuters. "Sekarang operasi pembersihan sedang berlangsung oleh tim teknik kriminal."
Kementerian Kesehatan Afghanistan melaporkan tidak ada orang asing di antara yang terluka. Sementara mahasiswa di kampus banyak yang mengalami luka parah karena berusaha melarikan diri.
Baca juga, Ledakan Bom di Afghanistan, 40 Orang Tewas.
“Banyak siswa melompat dari lantai dua, beberapa patah kaki dan beberapa orang melukai kepala mereka saat mencoba melarikan diri," ujar Abdullah Fahimi, seorang mahasiswa yang lolos, kepada Reuters.
Fraidoon Obaidi, kepala Departemen Investigasi polisi Kabul Kriminal, mengatakan kepada Reuters bahwa polisi telah mengevakuasi lebih dari 700 mahasiswa dari universitas yang terkenal sebagai kampus elite ini. Ini adalah insiden kedua bulan ini yang melibatkan universitas di Afghanistan.