Kamis 25 Aug 2016 13:41 WIB

Sianida tak Terdeteksi Seluruhnya di Tubuh Mirna? Ini Kata Saksi Ahli

Rep: c39/ Red: Bilal Ramadhan
Terdakwa kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin, Jessica Kumala Wongso (tengah)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Terdakwa kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin, Jessica Kumala Wongso (tengah)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus persidangan dalam kasus dugaan pembunuhan Mirna Wayan Salihin terus berlanjut dengan menghadirkan sejumlah saksi. Saksi ahli pertama yaitu ahli Toksikologi Imade Gelgel Agus Wirasuta dengan memaparkan sesuai BAP yang ditelisik setelah tewasnya Wayan Mirna Salihin.

"BAP dari Bareskrim Mabes Polri PH korban 5,5 dan ada sinida. Sedangkan BAP kedokteran forensik ada efek korosit hebat dalam tubuh korban (Mirna)," kata Imade dalam kesaksiannya di sidang ke-14 kasus Kopi Sianida, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis (25/8).

Di samping itu, kata Imade sejatinya tidak hanya 0,2 gram sianida saja yang masuk dalam tubuh Mirna. Namun, 0,2 gram yang ditemukan dalam lambung korban hanya sebagian saja, tidak semuanya.

Sebab, sebagian sudah terserap oleh organ tubuh lainnya sehingga tak dapat menyerap oksigen berujung tewasnya Mirna. "Korban tiga hari baru diautopsi sehingga senyawa bisa terdistribusi kemanapun. Ini yang membuat sianida tidak terkonsentrasi di lambung saja," ucap dia.

Sebelumnya, saat sidang baru dimulai, Tim kuasa hukum Jessica Kumala Wongso sudah perang urat saraf dengan Jaksa Penuntut Umum (JPU) dalam sidang ke-14 Jessica. Pasalnya, pihak Jessica mempermasalahkan adanya penambahan saksi ahli hukum pidana yang dihadirkan JPU.

JPU Ardito Muwardi pun memberikan penjelasan mengapa pihaknya menambahkan ahli pidana dalam sidang kali ini. Menurut dia, dalam sidang ini saksi ahli akan menjelaskan keahliannya dalam koridor hukum pidana.

Meski tim kuasa hukum sempat melayangkan protes terkait kehadiran dua saksi ahli, namun hakim tetap mempersilahkan saksi ahli untuk memberikan kesaksian mereka dalam persidangan kasus Kopi Sianida.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement