Kamis 25 Aug 2016 14:25 WIB

Ahli Toksikologi Yakin Mirna Tewas Akibat Sianida

Rep: c39/ Red: Bilal Ramadhan
Terdakwa kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin, Jessica Kumala Wongso (kedua kiri) berbincang bersama kuasa hukumnya seusai mendengarkan keterangan saksi ahli psikiatri forensik RSCM Natalia Widiasih Rahardjanti saat menjalani sidang lanjutan di Pengadilan
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Terdakwa kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin, Jessica Kumala Wongso (kedua kiri) berbincang bersama kuasa hukumnya seusai mendengarkan keterangan saksi ahli psikiatri forensik RSCM Natalia Widiasih Rahardjanti saat menjalani sidang lanjutan di Pengadilan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jaksa Penuntut Umum (JPU) menghadirkan ahli toksikologi forensik, I Made Agus Gelgel Wirasuta dalam sidang lanjutan ke-14 kasus 'Kopi Sianida' di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Di hadapan majelis hakim, saksi ahli itu pun merasa yakin bahwa I Wayan Mirna Salihin tewas akibat paparan racun sianida yang masuk ke dalam tubuhnya. Keyakinan tersebut diungkapkannya berdasarkan dari Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Hani, BAP Laboratorium Forensik (Labfor) dan BAP Forensik.

"Saya meyakini dan yakin Mirna tewas akohat zat korosi yakni dalam hal ini sianida," ujar I Made saat memberikan kesaksian dalam persidangan tersebut, Kamis (25/8).

I Made mengatakan, saat sianida masuk ke dalam tubuh dengan jumlah besar, maka racun tersebut akan merusak lambung. Selain itu, korban juga akan mengalami kekurangan oksigen.

"Reaksi ketika tubuh manusia kekurangan oksigen dalam jumlah tertentu nafasnya akan terengah-engah, kalau masih kekurangan juga maka akan kejang-kejang," ujar I Made.

I Made kemudian menganalisa pH lambung korban yang didapat dari forensik, dan menemukan adanya peningkatan pH lambung korban sebesar 5,5. pH lambung normalnya 1-3 dengan kadar hcL 50-100 mM.

"Saya coba menganalisa pH lambung yang didapat daei forensik Polri, ini artinya ada peningkatan di pH lambung yang normalnya 1-3, tapi di lambung korban pH 5,5," jelas I Made.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement