REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Instalasi Pengolahan Air (IPA) Cilandak telah kembali beroperasi. Sejak Kamis (25/8) siang atau sekitar pukul 14.00 WIB, pasokan air bersih ke pelanggan akan kembali normal secara bertahap.
Seperti diketahui, sebelumnya IPA Cilanda sempat berhenti produksi akibat banjir yang berasal dari luapan Sungai Krukut, pada Jumat (19/8) pekal lalu. Seluruh fasilitas produksi IPA Cilandak, yang berkapasitas 400 liter per detik (400 lps), terendam banjir akibat luapan sungai Krukut.
Alhasil, PT PAM LYONNAISE JAYA (Palyja) selaku penyedia dan pelayanan air minum untuk wilayah Barat Jakarta melakukan pekerjaan teknis untuk perbaikan fasilitas produksi, seperti pompa-pompa, pengurasan dan pembersihan reservoir, hingga mengganti kabel utama.
''Diperlukan waktu untuk perbaikan fasilitas di instalasi, uji laboratorium agar kualitas air bersih memenuhi Permenkas serta penggelontoran (flushing) di jaringan,'' tulis pernyataan resmi PT Palyja seperti diterima Republika.co.id, Kamis (25/8).
Sebagai bentuk kompensasi kepada pelanggan lantaran berhentinya IPA Cilandak, PT Palyja telah menambah pasokan dari Distribution Central Reservoirnya (DCR5), yang berada di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, yang mencapai 200 lps.
Selain itu, ada pula bantuan dari Aetra (operator di bagian timur Jakarta) sebanyak 75 hingga 85 lps. Sehingga total pasokan mencapai sekitar 280 lps. Tidak hanya itu, PT Palyja juga secara aktif mengirimkan truk tanki air ke rumah sakit, rumah susun, dan tempat ibadah sesuai permintaan pelanggan.
''Palyja menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada pelanggan yang tidak memperoleh pasokan air sebagaimana mestinya dan mengucapkan terima kasih atas kesabaran pelanggan. Selain itu, Palyja juga berterima kasih kepada PAM Jaya, Aetra, dan pihak-pihak yang membantu hingga IPA Cilandak dapat beroperasi kembali," jelas PT Palyja