Kamis 25 Aug 2016 20:39 WIB

Kalimantan Barat Hadapi Kebakaran Hutan dan Penyakit Rabies

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Ilham
Lahan terbakar terlihat saat dilakukan pantauan udara melalui Heli Bell 412 milik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Kabupaten Kubu Raya, Kalbar, Kamis (25/8).
Foto: Antara/Jessica Helena Wuysang
Lahan terbakar terlihat saat dilakukan pantauan udara melalui Heli Bell 412 milik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Kabupaten Kubu Raya, Kalbar, Kamis (25/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Kalimantan Barat Cornelis mengatakan, provinsinya membutuhkan bantuan pemerintah pusat dalam penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan. Selain itu, Kalimantan Barat juga membutuhkan penanganan untuk kejadian luar biasa rabies.

"Bupati dan Wali Kota saya harap untuk serius, menangani dua kejadian bencana ini, yakni asap dan vaksin untuk rabies," ujarnya, Kamis (25/8).

Saat ini, sudah hadir helikopter water bombing dan hujan buatan. Asap juga berkurang dibanding 2015. Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, penurunan kebakaran hutan dan lahan tahun ini sebesar 69,8 persen.

Reputasi bangsa dinilai dipertaruhkan jika masalah asap menjadi masalah internasional. Pasalnya, Indonesia dianggap memberikan kontribusi karbondioksida terbesar akibat kebakaran hutan dan lahan.

Kepala BNPB Willem Rampangilei mengajak segenap kementerian dan lembaga, dunia usaha dan masyarakat, serta pemerintah daerah untuk dapat menjaga lingkungannya agar tidak terbakar. "Pencegahannya adalah mengidentifikasi daerah yang rawan kebakaran, meningkatkan sistem peringatan dini agar api yang masih kecil mudah dipadamkan,  serta sosialisasi kepada masyarakat dan penegakan hukum," kata Willem.

Pada tahun ini, ada perubahan pola untuk hujan buatan yang dilakukan tim teknologi modifikasi cuaca (TMC). Jika tahun lalu koordinasi langsung oleh provinsi, karena keterbatasan sumber daya manusia. Tahun ini, TMC akan dikendalikan oleh pusat dan akan dialokasikan pada daerah yang membutuhkan untuk hujan buatan. Serta sesuai arahan Presiden, pembuatan kanal bloking akan terus dilakukan bekerjasama dengan Badan Restorasi Gambut (BRG).

"Posko dan Incident Commander agar selalu aktif dan beroperasi. Briefing setiap pagi dan sore harinya melakukan evaluasi sehingga kita selalu waspada terhadap karhutla," ujarnya.

Ada enam provinsi yang sudah menyatakan status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan, yakni Riau, Sumatra Selatan, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan. Dukungan operasi udara dengan water bombing, Air Tractor Fix Wing dan TMC pesawat Cassa 212.

Water Bombing menggunakan jenis pesawat Mi-8, Mi-71, Kamov, Sikorsy, Bell dan Bolco. Total semua dukungan udara adalah 17 pesawat/helikopter. Selain itu, BNPB juga akan mendukung peralatan yang dibutuhkan untuk pemadaman api operasi darat.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement