REPUBLIKA.CO.ID, MEULABOH -- Banjir dan longsor melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh, akibat tingginya intensitas curah hujan dalam dua hari terakhir.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Aceh Barat Irianto di Meulaboh, Kamis, mengatakan banjir merendam lebih dari empat kecamatan, sementara tanah longsor ditemukan pada beberapa lokasi di Kecamatan Woyla Timur.
Kawasan yang terendam banjir di antaranya Kecamatan Woyla Timur, Woyla Barat, Bubon, dan beberapa desa di wilayah Kecamatan Johan Pahlawan dan Kaway XVI.
"Potensi banjir meluas bisa terjadi karena hujan terus mengguyur," katanya.
Masyarakat diimbau untuk waspada, terutama yang tinggal di dekat Daerah Aliran Sungai (DAS). Sebelum banjir menerjang warga diimbau segera mengungsi.
Irianto menjelaskan, saat ini pihaknya masih terus melakukan pendataan pengungsi maupun permukiman penduduk yang bisa dijangkau. Ia mengatakan ada beberapa kawasan yang ditinggal penduduknya mengungsi ke tempat yang lebih aman.
"Kami masih dalam pendataan. Ada kawasan tertentu seperti di Napai dan Woyla itu ketinggian air di jalan sampai 80 centimeter. Kemudian di pemukiman penduduk ada yang sudah 1,5 meter," ujarnya.
Longsor juga terjadi di lokasi pegunungan Beurugang, Kecamatan Kaway XVI. Sebagian konstruksi mesin pompa air milik PDAM Tirta Meulaboh ambruk karena kondisi tanah labil akibat diguyur hujan lebat dua hari terakhir.
"Beruntung tidak semuanya ambruk, hanya sisi konstruksi bagian samping karena di situ ada sebagian tanah timbunan. Untuk konstruksi utuh mesin besar masih aman, semoga saja tidak lagi hujan," kata Direktur PDAM Tirta Meulaboh MW Taufiq.
Penyulingan air PDAM Tirta Meulaboh sempat terhenti karena pipa penyuling kimia rusak pada Rabu (24/8) malam dan membutuhkan waktu lebih dari 2x24 jam untuk perbaikan.
Sebagai upaya darurat PDAM mengolah air bersih yang sudah masuk ke unit pengolahan sehingga distribusi air bersih hanya terganggu setelah air cadangan tersebut telah habis digunakan.