REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebutuhan energi yang semakin meningkat di Indonesia harus ditanggapi dengan serius. Salah satunya adalah pengembangan energi nuklir sebagai sumber daya energi utama yang dapat menopang ketersediaan dan kebutuhan energi nasional.
"Sekarang sudah waktunya Indonesia mengembangkan potensi energi nuklir. Sebab, energi nuklir yang dimanfaatkan secara baik dapat menopang industri nasional yang selama ini banyak bergantung pada gas," kata Soetrisno Bachir melalui siaran pers, Kamis (25/8).
Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) menuturkan, energi merupakan sektor yang amat penting di Indonesia. Selama ini, energi menjadi penopang utama pendapatan bagi negara. Sebagai bangsa yang kaya sumber daya energi, Indonesia jangan hanya mengandalkan untuk ekspor, tapi juga perlu dibangun untuk ketersediaan dan kebutuhan nasional.
Di sisi lain, Soetrisno menilai dalam menumbuhkan wilayah pinggiran, industri energi nasional harus memaksimalkan potensi gas. Menurutnya, salah satu bagian penting yang perlu dipikirkan adalah pemanfaatan gas sebagai kekayaan energi Indonesia yang harus terasa manfaatnya secara merata.
"Gas merupakan masalah yang krusial karena salah satu sumber energi di Indonesia," kata Soetrisno.
Pemanfaatan gas, lanjutnya, harus juga dirasakan hingga ke wilayah Indonesia Bagian Timur yang sulit terjangkau. Untuk itu, infrastruktur pengembangan gas perlu segera dibangun agar ketersediaan dan kebutuhan gas di sana berimbang.
"Pembangunan Indonesia harus mengarah secara merata. Untuk Indonesia Bagian Timur sebetulnya sejak sekarang sudah harus mulai dipikirkan rencana pembangunan Floating Storage Receiving Unit-nya (FSRU). Maluku dan Ternate itu dirasa butuh tahapan rencana pembangunan FSRU," kata Soetrisno.