REPUBLIKA.CO.ID, JARABLUS -- Turki mengirim lebih banyak tank ke Suriah pada Kamis (25/8), dan menuntut milisi Kurdi untuk mundur dalam waktu sepekan. Mereka sedang mengamankan wilayah untuk mendorong keluar pasukan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Aljazirah melaporkan, Tentara Pembebasan Suriah (FSA) bersama dengan pasukan khusus Turki dan tank dengan dukungan serangan udara Turki dan AS berupaya mengambil alih kota yang dikendalikan ISIS di Jalbrus pada Rabu (25/8). Mereka ingin mendorong ISIS kembali ke benteng terakhir mereka di al-Bab.
Tapi Presiden Turki Tayyip Erdogan dan para pejabat senior pemerintah telah memperjelas tujuan dari "Operasi Efrat Shield" itu. Mereka mengatakan operasi dilakukan untuk menghentikan kelompok YPG Kurdi, merebut lebih banyak wilayah di sepanjang perbatasan dan mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh ISIS. Turki menuntut YPG untuk mundur ke sisi timur Sungai Efrat dalam sepekan.