Jumat 26 Aug 2016 10:10 WIB

PHRI Yogya Sebut Okupansi Hotel Masih Rendah Jelang Idul Adha

Salah satu hotel di Yogyakarta.
Foto: infohotel.asia
Salah satu hotel di Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Daerah Istimewa Yogyakarta menyebutkan tingkat hunian serta pemesanan kamar hotel di daerah itu masih rendah menjelang hari raya Idul Adha. "Biasanya beberapa pekan menjelang Idul Adha okupansi dan pemesanan mulai meningkat. Sekarang rata-rata okupansi masih 30 hingga 40 persen," kata Wakil Ketua PHRI DIY Herman Tony di Yogyakarta, Jumat (26/8).

Menurut Herman, bagi pengusaha hotel, saat ini masih tergolong masa sepi pengunjung (low season). Kondisi itu, ia perkirakan masih akan terjadi hingga Oktober mendatang.

Selain disebabkan belum adanya musim liburan baik di Indonesia maupun mancanegara, rendahnya tingkat hunian hotel, menurut dia, juga dipengaruhi peristiwa bencana maupun ketegangan politik yang terjadi di sejumlah negara. "Gempa bumi di Myanmar yang dirasakan negara-negara tetangganya sangat mungkin memengaruhi kunjungan wisata. Apalagi tingkat kunjungan wisata di Yogyakarta masih didominasi wisatawan Asia," kata dia.

Ia berharap seperti tahun-tahun sebelumnya momentum libur panjang Hari Raya Idul Adha memberikan angin segar bagi tingkat hunian kamar hotel di Yogyakarta. "Kami memang berharap ada liburan yang mampu mendongkrak tingkat hunian," kata dia.

Meski demikian ia juga kembali mengingatkan pengusaha perhotelan baik nonbintang (melati) maupun hotel berbintang agar menghindari perang tarif dengan memasang tarif secara proporsional untuk meningkatkan tingkat hunian. "Persaingan tidak sehat dengan memasang tarif di bawah batas bawah agar dihindari. Meskipun sulit dihindari tapi kami akan selalu mengingatkan," kata dia.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement