REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur PT Garam (Persero) Ahmad Budiono mengatakan, kebutuhan garam nasional terus meningkat, khususnya kebutuhan garam industri. PT Garam, menurutnya, menargetkan swasembada garam industri pada 2020. Menurutnya, perluasan lahan tambak garam tak bisa dihindari.
Ahmad menjelaskan, tambak garam Bipolo seluas 385 ha di Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan perluasan lahan PT Garam untuk memenuhi kebutuhan garam nasional. "Saat ini produksi garam industri bersaing dengan garam industri dari luar negeri khususnya Australia, karena meskipun kita menggunakan metode membuat garam industrial grade yang sama dengan Australia produksi kita masih kurang. Tapi untuk garam konsumsi, saat ini kita sudah swasembada," katanya dalam rilis yang diterima Republika, Jumat (26/8).
Deputi Sumber Daya Alam dan Jasa Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Agung Kuswandono menuturkan, saat ini Indonesia masih membutuhkan tambahan 17 ribu hektare lahan untuk dijadikan tambak garam. "Padahal di Jawa dan Madura sudah sulit sekali menambah lahan baru dan penambahan ini untuk menuju target swasembada garam nasional," ujarnya.