REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Usai serangan mematikan Rabu (24/8), Universitas Amerika Afghanistan mengatakan mereka mulai memperbaiki kampus.
Dalam pernyataan di situsnya, Jumat (26/8), kampus tutup dan seluruh kegiatan dihentikan. Namun, keamanan tetap diberlakukan agar kampus bisa segera dibuka.
Pernyataan itu menambahkan penutupan kampus hanya rumor. Universitas kehilang tujuh mahasiswa dan seorang profesor dalam serangan militan itu.
Saat itu, seorang pengebom bunuh diri meledakkan kendaraannya di gerbang kampus. Sementara, dua militan menyerbu masuk dan menembaki para mahasiswa.
Sedikitnya 13 orang tewas dan lebih dari 40 lainnya terluka. Universitas itu memiliki sekitar 1.000 mahasiswa.
Sejauh ini belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab.