REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta mengatakan uji coba sistem ganjil genap yang dimulai sejak 27 Juli hingga 26 Agustus 2016 berjalan efektif.
"Selama berlangsungnya masa uji coba ganjil genap, terjadi penurunan kemacetan lalu lintas di lokasi-lokasi penerapan ganjil genap," kata Kepala Dishubtrans DKI Andri Yansyah di Jakarta, Jumat (26/8).
Menurut dia, waktu perjalanan mengalami penurunan rata-rata sekitar 16 persen pada ruas jalan yang diberlakukan pembatasan ganjil genap, baik dari arah utara ke selatan (sebaliknya) maupun dari arah timur ke barat (sebaliknya).
"Selain penurunan waktu perjalanan, kecepatan kendaraan mengalami peningkatan rata-rata sekitar 17 persen di ruas-ruas jalan yang diberlakukan pembatasan ganjil genap," ujar Andri.
Dia menuturkan volume kendaraan secara keseluruhan mengalami penurunan rata-rata sekitar 15 persen di sejumlah ruas jalan yang diberlakukan ganjil genap. Dengan berkurangnya volume lalu lintas, maja kepadatan kendaraan juga ikut berkurang.
"Lalu lintas menjadi lebih lancar dan laju atau kecepatan kendaraan meningkat. Bukan itu saja, selama masa uji coba, terjadi penurunan pelanggaran dengan teguran sebanyak 9,01 persen," tutur Andri.
Di sisi lain, dia mengungkapkan, kondisi lalu lintas yang lebih lancar mampu meningkatkan jumlah penumpang bus Transjakarta selama uji coba ganjil genap. Peningkatan penumpang terjadi di Koridor 1 (Blok M-Kota) sebanyak 9,7 persen atau dari sekitar 68 ribu menjadi 75 ribu penumpang.
Lebih lanjut, dia mengatakan di Koridor 9 (Pinang Ranti-Pluit) juga terjadi peningkatan sebesar 8,2 persen atau dari sekitar 43 ribu menjadi 47 ribu penumpang. Kemudian, dia menambahkan di Koridor 6 (Ragunan-Dukuh Atas) terjadi peningkatan penumpang sebesar 6,5 persen atau dari sekitar 31.009 menjadi 33 ribu penumpang.