Jumat 26 Aug 2016 20:52 WIB

Telekomunikasi Dorong Ekonomi Digital Hingga Pelosok

Red: Yudha Manggala P Putra
Menkominfo Rudiantara menyampaikan pandangannya saat menjadi pembicara pada Seminar Nasional Pemanfaatan Teknologi Informasi, Elektronifikasi dan Komunikasi di Bandar Lampung, Lampung, Jumat (22/4).
Foto: Antara/Tommy Saputra
Menkominfo Rudiantara menyampaikan pandangannya saat menjadi pembicara pada Seminar Nasional Pemanfaatan Teknologi Informasi, Elektronifikasi dan Komunikasi di Bandar Lampung, Lampung, Jumat (22/4).

REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Telekomunikasi dapat mendorong ekonomi digital hingga ke pelosok kepulauan. Hal itu diungkapkan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara saat dialog interaktif sosialisasi "Palapa Ring" di RRI Manado, Sulawesi Utara, Jumat (26/8).

"Dengan telekomunikasi ini, masyarakat di Kabupaten Kepulauan Sangihe yang menjadi pelaku usaha mikro kecil dan menengah dapat memasarkan produknya, tanpa harus membawa barangnya, cukup mempromosikannya lewat situs," kata Rudiantara.

Menurutnya, untuk mewujudkan hal itu memerlukan internet yang dibangun melalui infrastruktur kabel bawah laut, kabel darat, microwave dan satelit. "Bila tidak ada infrastrukturnya kita tidak bisa menikmati internet. Salah satu tujuannya meningkatkan ekonomi masyarakat yang ada di daerah kepulauan di Sulawesi Utara," katanya.

Oleh karena itu, menurut profesional di bidang telekomunikasi itu, pemerintah yang akan menyediakan belum meratanya layanan telekomunikasi ini sehingga seluruh masyarakat Sabang sampai Merauke bisa menikmatinya.

Apabila infrastruktur telekomunikasi ini belum bisa menjangkau daerah perbatasan atau pulau terluar, lanjut Menteri, pemerintah ada program khusus menggunakan satelit untuk nelayan, pertanian atau masyarakat pedalaman. "Masyarakat Indonesia tidak hanya kota besar, mereka yang tinggal di daerah pelosok juga harus mendapatkan hak yang sama," ujarnya.

Apabila infrastruktur ini sudah selesai dibangun pada 2019, kata dia, operator dapat membangun "Base Transceiver Station" (BTS). "Kalau minatnya kurang, kita kasih insentif, pemerintah kasih diskon agar operator bisa membangun dengan murah," ujarnya.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَّعَلَى الثَّلٰثَةِ الَّذِيْنَ خُلِّفُوْاۗ حَتّٰٓى اِذَا ضَاقَتْ عَلَيْهِمُ الْاَرْضُ بِمَا رَحُبَتْ وَضَاقَتْ عَلَيْهِمْ اَنْفُسُهُمْ وَظَنُّوْٓا اَنْ لَّا مَلْجَاَ مِنَ اللّٰهِ اِلَّآ اِلَيْهِۗ ثُمَّ تَابَ عَلَيْهِمْ لِيَتُوْبُوْاۗ اِنَّ اللّٰهَ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ ࣖ
dan terhadap tiga orang yang ditinggalkan. Hingga ketika bumi terasa sempit bagi mereka, padahal bumi itu luas dan jiwa mereka pun telah (pula terasa) sempit bagi mereka, serta mereka telah mengetahui bahwa tidak ada tempat lari dari (siksaan) Allah, melainkan kepada-Nya saja, kemudian Allah menerima tobat mereka agar mereka tetap dalam tobatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang.

(QS. At-Taubah ayat 118)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement