REPUBLIKA.CO.ID, DAMSKUS -- Hampir 5.000 orang, termasuk pemberontak bersenjata, akan dievakuasi dari kota terkepung Daraya di barat ibu kota Damaskus pada Jumat (26/8), setelah ada kesepakatan antara pasukan oposisi dan tentara Suriah.
Lebih dari 4.000 warga sipil akan dibawa ke tempat-tempat penampungan di daerah-daerah yang dikendalikan pemerintah, sementara 700 pemberontak akan menyerahkan senjata berat dan menengah mereka dan akan dipindahkan ke Provinsi Idlib, kubu pertahanan pemberontak Jaish al-Fateh menurut laporan kantor berita SANA.
Sementara kelompok pemantau Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia menyatakan kesepakatan itu terjadi setelah empat tahun pemberontakan di Daraya.
Menurut kesepakatan itu, Observatorium menyatakan, pemberontak yang tidak mau dievakuasi bisa tinggal di dalam kota setelah menyelesaikan catatan pidana mereka dengan pemerintah. Warga sipil yang ingin tinggal akan mendapat bantuan medis.
Daraya sudah lepas dari kendali pemerintah sejak 2012 dan kemudian berada di bawah kepungan ketat pasukan pemerintah Suriah, dikutip dari Antara News.