REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Kelompok Abu Sayyaf (ASG) mengonfirmasi sedikitnya 12 anggotanya tewas dalam baku tembak dengan tentara Filipina, Jumat (26/8).
Namun, mereka membantah salah satu komandannya, Mohammad Said tewas dalam pertempuran itu. Menurut ABS-CBN, dikutip dari Asian Correspondent, Sabtu (27/8), juru bicara ASG Abu Rami mengumumkan Mohammad alias Ama Maas tidak tewas.
Ana Maas terkait dengan penculikan sejumlah tawanan, termasuk warga Norwegia Kjartan Sekkingstad.
Dalam pertempuran itu, 17 tentara Filipina terluka.
Presiden Filipina Rodrigo Duterte telah memerintahkan tentara mencari dan menghancurkan militan di hutan setelah ekstremis tersebut memenggal remaja Filipina yang diculik bulan lalu.
Komandan Militer Regional Filipina Mayor Filemon Tan mengatakan, Kamis, Abu Sayyaf memunuh Patrick James Aldovar pada Rabu dekat Kota Indanan. Kepala ditinggalkan begitu saja di desa tersebut.
Dia mengatakan Aldovar yang diculik pada 16 Juli di Kota Jolo, Sulu dipenggal setelah keluarga tidak bisa membayar tebusan.
Setelah mengetahui pemenggalamn itu, Duterte memerintahkan tentaranya. "Pengedar narkoba, hancurkan mereka. Abu Sayyaf, hancurkan mereka. Titik," katanya.