REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Langkah yang dilakukan oleh PT. Angkasa Pura II (Persero) dalam melakukan penambahan kapasitas di Bandara Soekarno-Hatta Tangerang harus mendapatkan dukungan dari semua pihak. Sebab perbaikan sebuah bandara akan berdampak pada citra bangsa sekaligus meningkatkan perekonomian RI.
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Bidang Perhubungan, Carmelita Hartoto mengatakan, sebelum ada terminal III di Bandara Soekarno Hatta sering terjadi kepadatan khususnya pada hari libur. Baik wisatawan lokal maupun mancanegara kerap membanjiri bandara Soekarno-Hatta.
"Dengan kepadatan bandara yang dulu terjadi, tidak dipungkiri bisa berdampak pada penuruna daya saing bangsa kita di mata dunia, dan juga hal ini akan sangat berdampak dengan perekonomian, karena bisa saja orang malas singgah ke Indonesia disebabkan kondisi Bandaranya," kata Camelia melalui siaran pers, Sabtu (27/8).
Menurutnya, kondisi bandara yang kurang kondusif bisa membuat malu banyak pihak karena penguna jasa transportasi udara khususnya wisatawan akan tidak nyaman dengan kepadatan bandara.
Dengan program perluasan bandara dengan dibukanya bandara III, hal ini sebenarnya merupakan program yang baik dilakukan PT Angkasa Pura II dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Terkait sejumlah kekurangan terjadi di Terminal 3 belum lama ini, Camelia menilai bahwa hal tersebut wajar. Sebab bandara yang baru diresmikan 9 Agustus lalu tersebut baru sebagian dioperasikan atau sekitar 40 persen.
Meski demikian, Camelia tetap meminta pemerintah segera melakukan perbaikan agar terminal III ini bisa segera digunakan secara maksimal agar pengguna jalkur penerbangan semakin meningkat.
"Karena belum 100 persen wajarlah jika masih ada kekurangan. Tapi pihak AP II harus terus melakukan pembenahan terminal tiga tersebut," paparnya.