REPUBLIKA.CO.ID, Jakarta sebagai ibu kota negara tidak hanya sebagai pusat pemerintahan, tetapi juga menjadi pusat roda perekonomian yang menjadi tujuan kaum urban untuk beradu nasib. Dengan kondisi yang ada, pada kenyataanya timbul berbagai permasalahan kompleks sehingga perlu penanganan yang komprehensif. Beberapa masalah kota yang bersifat khas dan menonjol khususnya DKI Jakarta antara lain ancaman banjir, tata kelola sampah, ketertiban berlalu lintas dan kemacetan serta pedagang kaki lima.
Kenyamanan, keamanan serta lingkungan yang bersih dan rapi adalah harga mutlak bagi semua orang tak terkecuali warga Jakarta. Guna mewujudkan hal tersebut, pemerintah DKI Jakarta melakukan terobosan dengan membentuk Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) yang saling berintegrasi. Sekitar 18.000 pekerja PPSU direkrut dengan gaji Rp3,1 juta per bulan. Mereka disiagakan di tiap kelurahan untuk mengatasi persoalan lingkungan dan sarana umum di sekitarnya.
Mengenakan baju terusan berwarna oranye dilengkapi sepatu laras panjang dengan topi berwarna yang sama. Mereka adalah sekumpulan pria dengan julukan ‘Pasukan Oranye’ yang menyebar hampir di semua sudut kota.
Pasukan oranye memanfaatkan aplikasi ‘Qlue’ dari ‘smartphone’ miliknya. Mereka bekerja berdasarkan laporan warga melalui aplikasi tersebut. Mulai dari menyusuri sungai dan saluran air yang tersumbat, mengangkat sampah hingga memangkas pohon.
Perlahan tetapi pasti, wajah sungai di Jakarta yang identik dengan sampah dan bau kini mulai berubah. Kerja keras pasukan oranye membuahkan hasil untuk mewujudkan impian dan senyum warga ibukota.
Foto dan Teks: Sahrul Manda Tikupadang