REPUBLIKA.CO.ID, KARO -- Usai awan panas guguran dengan volume cukup besar tiga hari terakhir, kondisi gunung Sinabung di Karo, Sumatra Utara terpantau cukup tenang hari ini, Sabtu (27/8). Dua kali erupsi terjadi hingga pukul 18.00 WIB.
Petugas pos pengamat gunung Sinabung, Rifan mengatakan, erupsi tersebut terjadi pukul 11.29 WIB dan 14.41 WIB. "Erupsi terjadi dua kali dengan tinggi kolom 2.000 meter," kata Rifan.
Rifan mengatakan, untuk periode pukul 06.00 WIB hingga 12.00 WIB, terjadi tujuh kali guguran. Dua kali guguran pada periode pukul 12.00 WIB hingga 18.00 WIB.
Ketua Tim Tanggap Darurat PVMBG Sinabung Igan Sutawijaya mengatakan, sejak pukul 18.00 WIB kemarin hingga 18.00 WIB hari ini, gunung Sinabung dalam kondisi stabil. Tidak terjadi awan panas guguran hari ini.
"Getaran gempa dari gugurannya terekam namun tidak banyak," ujar Igan.
Meski terpantau stabil, warga tetap diimbau untuk tidak memasuki zona merah. Zona berbahaya ini diimbau untuk dikosongkan total. "Awan panas guguran itu sangat berbahaya, mereka sangat terancam jika masih berdiam di Kuta Tonggal, Gamber dan Berastepu. Mereka sangat terancam awan panas guguran," kata Igan.
Saat ini, status gunung Sinabung masih di level 4 atau Awas. Aktifitas gunung ini pun terpantau masih tinggi. Ribuan orang masih mengungsi di sejumlah posko yang disediakan pemerintah. Meski dilarang, masih banyak warga yang tetap memasuki zona merah untuk bertani atau sesekali pulang ke rumahnya.