Ahad 28 Aug 2016 15:31 WIB

Pelaku Bom Gereja Medan Dinilai Bisa Ungkap Kasus Teror

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Nur Aini
Tim Jihandak mengamankan benda yang diduga sebuah bom.    (ilustrasi)
Tim Jihandak mengamankan benda yang diduga sebuah bom. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, polisi bisa mengungkap banyak hal setelah pelaku upaya pengeboman bunuh diri di Gereja Katolik Stasi Santo Yosep, Jalan Dr Mansur, Kota Medan, Sumatera Utara, Ahad (28/8) berhasil ditangkap. Dalam serangan itu, Pastor Albret S Pandingan mengalami luka ringan.

"Keganjilan ini terjadi baik pada kasus teror maupun penyerangan yang dilakukan oleh kelompok teror. Momentum pelaku pengeboman di gereja tersebut yang tidak tewas adalah kesempatan untuk mengungkap banyak hal," katanya, Ahad, (28/8).

Namun, ujar Dahnil, kepolisian harus berani terbuka dengan publik terhadap hasil penyidikannya. Ini mengingat banyak keganjilan dari pengakuan pelaku pengeboman.

"Masyarakat juga harus waspada dengan upaya pecah belah yang agaknya sedang dirancang oleh pihak tertentu untuk merusak toleransi dan hubungan damai antar umat beragam di Indonesia. Masyarakat tak perlu reaktif dan terus berupaya menjaga perdamaian," katanya.

Baca juga: Pelaku Teror Bom Gereja Medan Mengaku Disuruh Seseorang

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement