REPUBLIKA.CO.ID, SIKKA -- Pertamina kembali mewujudkan kegiatan tanggung jawab sosial, khususnya bagi masyarakat di daerah Terluar, Terdepan, dan Tertinggal (3T). Melalui kegiatan “Kado CSR Pertamina untuk Anak Indonesia,” Pertamina memberikan bantuan pembelajaran, pendidikan, dan pembinaan untuk pendidikan anak-anak di Nusa Tenggara Timur.
Bantuan yang diberikan berupa renovasi sekolah dasar dan taman kanak-kanak, pelatihan bagi guru TK dan PAUD, bantuan fasilitas pendidikan, serta bakti sosial kesehatan.
“Selain memberikan bantuan, kami juga mengajak anak-anak melakukan aktifitas bersama di bidang seni dan budaya agar memotivasi mereka untuk senang membaca, belajar, pergi ke sekolah, dan cinta budaya di daerahnya,” kata Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Dwi Soetjipto, dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Ahad (28/8).
Adapun bantuan yang diberikan meliputi renovasi TK St. Theresia Higetegera di Kecamatan Kangae, pembangunan 1 unit ruang kelas SDK Wololuma di Kecamatan Kangae. Kemudian pembagian laptop dan LCD proyektor untuk 17 SD se-Kecamatan Kangae, pemberian pelatihan 28 guru TK dan PAUD, dan program pembelajaran untuk anak-anak SD.
Dalam kesempatan tersebut, Pertamina juga memberikan bantuan pembangunan tugu ikon Kota Maumere, yakni Jam Gong Wanin. Sementara itu, bakti sosial digelar bersama Pertamedika, anak perusahaan Pertamina, yang dikemas melalui kegiatan operasi gratis bagi penderita katarak, bibir sumbing, dan hernia, dengan total bantuan keseluruhan mencapai Rp 2.925 miliar.
“Kami berharap kehadiran BUMN di wilayah Terluar, Terdepan dan Tertinggal atau 3T bisa mewakili hadirnya negara hingga ke ujung negeri, sehingga anak-anak sebagai generasi penerus bangsa bisa mendapatkan fasilitas pendidikan yang memadai,“ kata Dwi.