Senin 29 Aug 2016 12:11 WIB

Kementerian LHK Sebut Jumlah Titik Api Turun

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Angga Indrawan
  Asap yang disebabkan titik api terlihat di sebuah lahan kawasan Riau, Rabu (17/9).  (Antara/Wahyu Putro)
Asap yang disebabkan titik api terlihat di sebuah lahan kawasan Riau, Rabu (17/9). (Antara/Wahyu Putro)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jumlah hotspot atau titik api di Indonesia berkurang hingga 70-90 persen meski Indonesia memasuki musim krusial Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).

Menteri LHK Siti Nurbaya mengatakan, pada 2016 jumlah hotspot dibanding 2015 (Periode 1 Januari-28 Agustus) dari pantauan satelit NOAA18/19 mengalami penurunan dari 8.247 titik tahun lalu, menjadi 2.356 titik pada tahun ini.

"Itu artinya penurunan mencapai lebih dari 74,64 persen," kata dia melalui siaran resmi kepada Republika, Senin (28/8).

Penurunan terbesar terjadi di Provinsi Riau dan Kalimantan Tengah (Kalteng). Di Riau, pada periode yang sama yakni pada 2015 terdapat 1.292 titik api, sementara tahun ini turun jadi 317 titik. Sedangkan di Kalteng, dari 1.137 titik api tahun lalu turun menjadi 56 titik api pada tahun ini.

Sementara berdasarkan satelit TERRA/AQUA (NASA) dengan periode yang sama, terlihat jumlah hotspot pada 2016 berkurang 74,70 persen dibanding tahun sebelumnya. Pada 2015  tercatat ada 11.690 titik api sementara tahun ini  2.937 titik api.

Siti mengatakan, pengurangan signifikan tersebut tidak terlepas dari upaya  tim terpadu di lapangan. Untuk memaksimalkan upaya pengendalian Karhutla, Pemerintah Provinsi juga sudah menetapkan Status Siaga Darurat Penanggulangan Bencana Asap akibat Karhutla, seperti di Provinsi Riau, Sumatra Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Jambi dan Kalimantan Selatan.

Selain itu, kata dia, patroli terpadu yang melibatkan unsur Manggala Agni, Polisi Hutan, TNI, POLRI, pers, LSM dan aparat desa dan tokoh masyarakat dikerahkan dalam pencegahan Karhutla.

"Target kerja kita jelas, jangan sampai rakyat kembali merasakan derita

asap seperti tahun-tahun sebelumnya. Kita ingin menekan semaksimal mungkin jumlah titik api penyebab meluasnya dampak asap," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement