REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Antusiasme warga Kota Malang untuk berinvestasi emas mulai tinggi. Saat lelang emas yang digelar di Kantor Pegadaian Area Malang pada Senin (29/8), masyarakat berbondong-bondong datang ke pelelangan.
Seorang warga bernama Endang Retnowati mengatakan dirinya sengaja membeli emas pada momen lelang emas pegadaian. "Ini sebagai bentuk tabungan masa depan," ungkapnya di Malang, Senin (29/8).
Harga emas yang terjangkau dan terus naik setiap tahunnya dipandang sangat menguntungkan dibandingkan investasi lain. Ia memilih membeli emas di pegadaian lantaran bisa diangsur hingga tiga tahun. Untuk mendapatkan emas seharga Rp 50 juta, ia bisa membayar dengan uang muka Rp 5 juta. "Sisanya bisa diangsur dengan proses yang mudah," ujarnya.
Asisten Manajer Penjualan Pegadaian Area Malang, Akhmad Rofii mengatakan lelang emas merupakan agenda rutin pegadaian. Lelang emas diselenggarakan dua kali dalam sebulan. "Emas yang dijual dalam lelang kali ini berasal dari sembilan cabang pegadaian se-Malang Raya," ungkapnya.
Total perhiasan yang dijual mencapai 360 buah. Berbagai macam perhiasan diikutkan dalam lelang ini. Mulai dari anting-anting bayi yang hanya seberat satu gram hingga gelang emas seharga Rp 25 juta.
Perhiasan-perhiasan yang dilelang tidak seluruhnya disebabkan karena kredit macet. "Ada juga karena pemilik sudah tidak suka modelnya atau tidak ada surat makanya digadaikan," ujarnya.
Menurut Akhmad tingginya minat masyarakat membeli emas selama lelang karena harganya lebih murah dibandingkan harga di pasaran. Selain harga yang murah, pembelian emas juga dapat diangsur sehingga lebih terjangkau.