REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pihak Mabes Polri menyebutkan pelaku teror di Gereja Santo Yoseph Medan Sumatera Utara, yaitu IAH (17) mendapatkan tawaran terima uang Rp10 juta dari seseorang.
"Jadi IAH ditawari uang kalau mau saya (seseorang) kasih Rp10 juta," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Polisi Agus Rianto di Jakarta Senin (29/8).
Agus menuturkan IAH mau menerima uang, namun remaja itu belum mengetahui dana itu untuk keperluan apa. Saat ini, petugas kepolisian masih mendalami dan menyelidiki keterangan dari tersangka IAH terkait aksi teror terhadap pendeta Gereja Santo Yoseph tersebut.
Agus mengungkapkan IAH bertemu seseorang itu pada Kamis (25/8) hingga terjalin komunikasi dan orang tidak dikenal itu mengarahkan tersangka. Usai bertemu, IAH merakit bom dengan cara menyambungkan korek api dengan kabel dan sekantong bubuk yang diberi orang tersebut.
Agus menambahkan IAH merangkai benda tersebut sesuai arahan dari orang kenalannya itu dan pengetahuan melalui internet. Bahkan IAH sempat membuat dan mencoba meledakkan seperti ban pecah yang diketahui kakak tersangka di kosan.
Selanjutnya, IAH mengikuti ibadah guna melancarkan aksi teror terhadap pendeta di Gereja Santo Yoseph pada Ahad (28/8).