REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hasil investigasi yang dilakukan Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyimpulkan sementara pelaku peretasan laman MUI adalah simpatisan ISIS. MUI tengah membangun proteksi atas laman MUI agar kasus serupa tidak terulang.
Ketua Komisi Informasi dam Komunikasi MUI, Masduki Baidlowi, menyatakan dari hasil investigasi tim ahli MUI, kesimpulan sementara peretas laman MUI adalah simpatisan ISIS.
Disebut kesimpulan sementara karena tim dari MUI masih terus melakukan investigasi lebih jauh dengan bekerja sama dengan tim kejahatan siber Mabes Polri untuk mencari tahu siapa sesungguhnya pelaku peretasan laman MUI ini.
Kasimpulan sementara tersebut antara lain terlihat dari substansi yang mereka kemukakan dengan menyanjung-nyanjung ISIS yang seakan-akan bagian dari pejuang Islam.
''Ini adalah bagian dari kampanye mereka dengan jaringan internasional yg mereka miliki,'' ungkap Masduki melalui pesan aplikasi daring kepada Republika.co.id, Senin (29/8).
Tim dari Komisi Infokom MUI kini sedang berbenah terhadap laman resmi MUI. Terutama untuk membuat pengaman laman yang bisa melindungi dari serangan siber seperti ini.
''Selama ini, laman MUI istilahnya terlalu terbuka, tanpa pagar pelindung. Karena itu tim ahli kami dari Komisi Infokom MUI sedang membuat fire wall sebagai bagian dari pengamanan laman untuk menghindari serangan dari luar,'' kata Masduki.
Perlindungan yang dibangun tim MUI ini juga termasuk proteksi atas malware. MUI bekerjasama dengan pihak lain untuk memproteksi laman MUI. Ahad (28/8), laman resmi MUI diretas. Laman utama yang biasanya berisi ragam aktivitas MUI berganti tulisan yang berisi hujatan terhadap kelompok radikal ISIS.
Berikut tulisan yang terdapat pada situs resmi MUI tadi saat diretas: "Islamic State Army Members:SAHARA H4xOR # Thex@b1 The Prophet S.A.W said, you will invade the Arabian Peninsula and Allah will grant it (to you). Then (you will invade) Persia and Allah will grant it (to you). Then, you will invade Rome and Allah will grant it (to you). Then, you will invade The Dajjal and Allah will grant him (to you). F**k!!!!".