Selasa 30 Aug 2016 07:07 WIB

Harga Emas Dunia Naik Dipicu Pidato Ketua Bank Sentral AS

Red: Nur Aini
Harga emas.
Foto: Reuters
Harga emas.

REPUBLIKA.CO.ID,CHICAGO -- Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir naik pada Senin (29/8), karena para investor mempertimbangkan pernyataan-pernyataan Ketua Federal Reserve AS Janet Yellen pada Jumat lalu. Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember naik 1,2 dolar AS atau 0,09 persen, menjadi menetap di 1.327,1 dolar AS per ounce.

Logam mulia mendapat dukungan karena pedagang mencerna pernyataan hawkish dari Ketua Federal Reserve AS Janet Yellen. Pada Jumat (26/8), ia mengatakan ia akan terbuka untuk kenaikan suku bunga secepat-cepatnya bulan depan, para pedagang tetap percaya bahwa Fed akan menaikkan suku bunga dari 0,50 ke 0,75 selama pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) Desember.

Menurut Fedwatch CME Group, probabilitas tersirat saat ini untuk menaikkan suku bunga dari 0,50 ke 0,75 adalah 24 persen pada pertemuan September 2016, 30 persen pada pertemuan November 2016, dan 55 persen pada pertemuan Desember. Para investor sedang menunggu rilis beberapa data utama yang kemungkinan akan menunjukkan pemikiran mereka selama pertemuan FOMC September dalam beberapa minggu mendatang. Laporan klaim pengangguran mingguan akan keluar pada Kamis (1/9) dan laporan ketenagakerjaan besar pada Jumat (2/9), bersama dengan data perdagangan internasional.

Harga logam mulia tak naik lebih lanjut karena indeks dolar AS naik 0,06 persen menjadi 95,54 pada pukul 17.45 GMT.  Emas dan dolar AS biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar AS naik maka emas berjangka akan jatuh, karena emas yang dihargakan dalam dolar AS menjadi lebih mahal bagi investor.

Sementara, perak untuk pengiriman September naik 11,7 sen, atau 0,63 persen, menjadi ditutup pada 18,768 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober naik 3,4 dolar AS, atau 0,32 persen, menjadi ditutup pada 1.081,10 dolar AS per ounce.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement