REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Mohamad Subuh, mengatakan virus Zika mungkin ada di Indonesia. Namun, virus tersebut belum ada yang menular di tubuh manusia.
"Sampai saat ini memang belum ada temuan penderita Zika atau penularan Zika kepada WNI yang baru pulang dari luar negeri. Walau begitu, kemungkinan keberadaan virus Zika pada nyamuk aedes aegepty tetap ada."
Sebab, virus tersebut ditularkan melalui nyamuk aedes aegepty, sama halnya dengan demam berdarah. Di Indonesia sendiri, keberadaan nyamuk aedes aegepty sangat banyak. Dia menambahkan, status Indonesia adalah 'Country with Possible Endemic Transmission' (negara dengan kemungkinan penyebaran) yang ditetapkan oleh WHO.
Sebelumnya, sebanyak 41 warga Singapura dilaporkan terjangkit virus Zika. Pemerintah Indonesia belum mengeluarkan travel warning ke Singapura menyusul temuan ini.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan pihaknya kini tengah berkoordinasi dengan Kemenkes, Kemenkumham dan Dubes Indonesia untuk Singapura untuk membahas temuan virus Zika.
"Intinya, kita ingin mendapatkan informasi yang lebih lengkap mengenai kasus yang muncul," kata Retno di Istana Kepresidenan, Senin (29/8).