REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Singapura tak mengungkapkan kewarganegaraan pekerja asing yang terinfeksi virus zika.
Australia, Taiwan, Korea Selatan (Korsel) mengeluarkan peringatan perjalanan bagi perempuan hamil dan perempuan yang menjalani program kehamilan ke Singapura. Larangan pergi ke Singapura dikeluarkan setelah dilaporkan 50 warga di Singapura terkena infeksi virus zika.
Kementerian Kesehatan Singapura dan Badan Lingkungan Nasional (NEA) terus melakukan inspeksi ke rumah-rumah warga di tujuh area di Singapura, termasuk lima asrama bagi pekerja asing.
Para petugas menyemprotkan insektisida dan memusnahkan nyamuk yang membawa virus zika, Selasa (30/8). Nyamuk pembawa virus tersebut kebanyakan berada di air yang menggenang dan air kotor di saluran air.
Baca: Australia, Taiwan, Korsel Keluarkan Travel Warning ke Singapura
Komisi Tinggi Bangladesh sebagai wakil para pekerja dari Bangladesh mengatakan, tak seorang pun warga Bangladesh yang terkena infeksi virus zika. Sebab tak ada pekerja Banglades di lokasi adanya virus Zika.
Sedangkan Kedutaan Besar Cina dan Kedutaan Besar Myanmar di Singapura menyatakan, mereka belum diberitahu oleh Pemerintah Singapura apakah ada warganya yang terkena infeksi virus zika. Sedangkan Kedutaan Besar Thailand belum memberikan informasi mengenai warganya di Singapura, apakah ada yang terinfeksi virus zika.
Pekerja asing di Singapura kebanyakan bekerja di bidang konstruksi dan industri kelautan. Mereka mendapatkan penghasilan senilai dua dolar Singapura per jam. Mereka sering bekerja selama 12-14 jam per hari dan sangat jarang libur. Mereka juga jarang melakukan perjalanan.
Situs konstruksi Guocoland ditutup sementara ketika ditemukan pekerja yang terinfeksi virus zika. Situs ini ditutup untuk mencegah nyamuk pembawa virus zika berkembangbiak.
Ahli Kesehatan Regional mengatakan, viruszZika menyebar di wilayah tropis di Asia Tenggara. Salah satu penyebabnya, pemerintah yang berwenang di bidang kesehatan gagal melakukan pencegahan dan penyaringan masuknya nyamuk pembawa virus ika.