REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memasuki masjid, kita bisa segera menyadari bahwa banyak kepolosan dan pola geometris pada eksterior bangunan berlanjut ke bagian interiornya. Dinding-dindingnya seputih salju dengan bagian-bagian yang menjorok keluar, menciptakan sudut-sudut segitiga di seluruh penjuru ruang ibadah.
Dekorasi-dekorasi masjid sangat minimal. Ubin dipasang pada paruh bawah dinding, lampu gantung raksasa bergelayut dari langit-langit. Jendela dengan kaca patri berada di langit-langit itu dan dipasang menuju bagian belakang bangunan.
(Baca: Menara Tulip Masjid Lala Tulpan Rusia)
Mata kita akan dibawa dari pintu utama menuju bagian utama interior. Sebuah jendela vertikal sempit yang memanjang sampai ke langit-langit. Penampilan minimalistis dengan detail sederhana ini memungkinkan cahaya masuk ke dalam pada sudut langsung, membawa semua di dalam masjid untuk fokus pada satu titik dalam ruangan, dan menciptakan efek yang dalam dan menenangkan.
Keanehan struktur ini tak mengurangi antusiasme warga lokal pada bangunan ini. Kenyataannya, karena bentuknya yang aneh, masjid ini menjadi kebanggan kota dan warganya. Alexei Kotelevski (29), warga kota itu, menyebut masjid itu indah dan menyenangkan.
Berkat ketinggian minaret dan kemegahan arsitekturnya dan bersyukur warga Ufa memiliki masjid dengan desain original dan anggun. Tanggapan positif ini tak jarang dilontarkan. Sejak selesai dibangun pada 1998, masjid ini menjadi titik wisata yang populer.
(Baca Juga: Masjid Lala Tulpan Terbengkalai di era Soviet)
Struktur yang megah bagi rumah ibadah menjadi pengingat bagi ketahanan kebudayaan dan keagamaan di Rusia dan keimanan warganya. Di samping ideologi ateis yang dianut Uni Soviet. Pembangunan menara monumental dan indah Lala Tulpan kini terkenal bagi dunia yang mungkin tak terbayang pada 25 tahun silam.
Menonton pengunjung yang masuk dan keluar, menggambil gambar, dan mengagumi bangunan itu, kita bisa mengapresiasi sepenuhnya makna nama masjid itu. Lala Tulpan tak hanya mengacu pada menaranya, mekar seperti bunga pada musim semi. Nama itu juga berbicara tentang mekarnya kegiatan keagamaan dan budaya setelah era Uni Soviet.