Selasa 30 Aug 2016 20:32 WIB

Furnitur Indonesia Terkenal di Uzbekistan

Pengunjung melihat salah satu produk furnitur saat pameran
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pengunjung melihat salah satu produk furnitur saat pameran "Exclusive Furniture Show 2015" di Jakarta Convention Center, Jakarta, Kamis (15/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Furnitur yang berasal dari Indonesia termasuk produk yang terkenal dan diminati di Uzbekistan. Furnitur buatan Tanah Air dinilai memiliki kualitas dan desain yang menarik.

"Di pasar Uzbekistan terdapat berbagai furnitur dari sejumlah negara dan furnitur asal Indonesia termasuk sangat diminati," kata Duta Besar Republik Uzbekistan untuk Indonesia Shavkat Jamolov di Kedutaan Besar Republik Uzbekistan di Jakarta, Selasa (30/8), sehubungan dengan HUT ke-25 Kemerdekaan Republik Uzbekistan yang jatuh pada 1 September 2016.

Dubes Jamolov didampingi Sekretaris ketiga Oybek Eshkobilov mengatakan banyak furnitur yang dibuat dari Jepara, Jawa Tengah, dipasarkan di negaranya tetapi penjual menggunakan negara-negara lain sebagai produsen furnitur.

Nilai perdagangan antara kedua negara pada tahun 2015 tercatat 12,8 juta dolar AS.  Ekspor Uzbekistan ke Indonesia antara lain jasa, peralatan listrik, kapas sedangkan Indonesia mengekspor coklat, teh, tembakau, minyak hewani dan nabati, ban mobil, kerajinan tangan selain furnitur.

Saat ini dua perusahaan Indonesia yang beroperasi di Uzbekistan yakni Hikman Albros yang bergerak di sektor jasa dan manajemen hotel dan Indorama Group (tekstil dan industri kimia). "Kami memandang nilai perdagangan Uzbekistan dan Indonesia masih relatif kecil dan masih belum sesuai dengan potensi yang dimiliki keduanya," katanya.

Menurut dia, Ekspor Perdagangan khusus produk sepatu dan kulit yang diadakan di Uzbekistan tiap tahun dapat dimanfaatkan para pengusaha Indonesia untuk berpromosi dan menjual produk-produknya.

Dia berharap perdagangan dan investasi dari kedua negara meningkat di masa mendatang, dan mengundang pengusaha Indonesia untuk berbisnis di berbagai sektor di negaranya yang berpenduduk 32 juta jiwa, terbanyak di antara negara-negara di Asia Tengah.

"Kami telah membangun sejumlah kawasan ekonomi dan pemerintah memberikan proteksi bagi para pengusaha yang berminat menanam modal sendiri atau bermitra dengan pengusaha lokal," katanya.

Karena letak geografis Uzbekistan yang tak memiliki laut, transportasi darat menjadi tulang punggung angkutan barang-barang.

Uzbekistan menggunakan jasa angkutan kereta api dan truk dari dan ke Rusia, China dan negara-negara tetangganya di Asia Tengah. Pelabuhan Bandar Abbas di Iran merupakan salah satu pintu masuk barang-barang melalui laut menuju atau ke luar Uzbekistan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement