Selasa 30 Aug 2016 21:10 WIB

Jokowi Minta DPRD tak 'Hobi' Buat Peraturan Daerah

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Bayu Hermawan
Jokowi
Foto: setkab.go.id
Jokowi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) di seluruh Indonesia untuk tidak terlalu sering membuat peraturan daerah (Perda). Terlebih Perda-perda yang dinilai bisa menghambat masuknya investasi.

"Buatlah Perda yang memudahkan masyarakat untuk berusaha," ujar presiden saat memberikan sambutan dalam rapat kerja nasional (Rakernas) Asosiasi DPRD Kabupaten Seluruh Indonesia (Adkasi) di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Selasa (30/8).

"Saya kasih contoh, Perda yang membebani itu yang mengatur distribusi daerah," katanya lagi di hadapan 417 ketua DPRD tingkat kabupaten.

Menurutnya, adanya Perda seperti itu justru akan merugikan daerah sendiri. Sebab, jika pemerintah daerah membuat aturan yang menyulitkan, investor enggan masuk. Jika tak ada investor yang menanamkan dananya, maka perputaran uang di daerah tersebut tidak bertambah.

"Artinya, tidak akan ada lapangan pekerjaan baru," ucapnya.

Menurutnya pesan yang sama juga telah ia sampaikan pada Ketua DPR RI. Ia tak mau Indonesia memiliki terlalu banyak peraturan yang tak perlu.

Seperti diketahui, pemerintah sendiri telah menghapus sekitar 3.000 perda bermasalah. Ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan indeks kemudahan berusaha Indonesia, yang saat ini peringkat 109 menjadi peringkat 40.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement