REPUBLIKA.CO.ID, MOGADISHU -- Sebuah bom mobil meledak di sekitar area Istana Presiden Somalia, Selasa (30/8). Dalam kejadian ini, setidaknya 10 orang tewas, termasuk diantaranya adalah warga sipil dan tentara.
Ledakan bom juga menyebabkan dua bangunan hotel yang ada di dekat istana presiden mengalami kerusakan. Serangan ini diklaim dilakukan oleh Al Shaab, kelompok militan yang berupaya menggulingkan Pemerintah Somalia.
Bom menargetkan anggota parlemen serta pejabat keamanan, dan menteri yang tengah mengadakan pertemuan di salah satu hotel bernama SYL. Selama ini, hotel itu sering digunakan untuk berbagai acara yang berhubungan dengan pembicaraan kenegaraan.
Al Shabaab sebelumnya mengklaim telah melakukan serangan di ibu Kota Mogadishu pada pekan lalu. Salah satunya adalah di sebuah restoran dekat pantai yang populer dan menewaskan 10 orang.
Kelompok militan ini juga pernah meluncurkan serangan secara langsung di lingkungan perumahan milik pemerintah dan pasukan Uni Afrika. Pada 2011, upaya untuk memukul mundur Al Shabaab telah dilakukan oleh tentara negara yang juga didukung negara-negara Barat. Namun, hingga kini mereka terus menjadi ancaman serius bagi keamanan Somalia.