REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT PLN (Persero) akan menambah kapasitas Pembangkit Listrik Tenanga Gas dan Uap (PLTGU) Muara Karang sebesar 500 megawatt (MW).
Kepastian pembangunan ini diperoleh setelah ditantanganinya kontrak Engineering, Procurement dan Construction (EPC) antara PLN dan Konsorsium Mitsubishi-Wijaya Karya, pada Senin (29/8) di Kantor Pusat PLN, Jakarta.
Penandatangan kontrak EPC senilai Rp 3,9 triliun ini dilakukan oleh Direktur Regional Jawa Bagian Barat PLN Murtaqi Syamsuddin, Manager ASEAN&Southeast Asia Team Departmet of Power Systems International Mitsubishi Naoki Hirooka dan Direktur Operasi II Wijaya Karya Bambang Pramujo.
"Proyek ini merupakan salah satu proyek penting untuk meningkatkan keandalan sistem kelistrikan Jawa–Bali, semakin cepat dieksekusi akan semakin baik," kata Murtaqi di Jakarta, Selasa (30/8).
Pembangunan ini akan memakan waktu konstruksi selama 18 bulan untuk Gas Turbine Open Cycle, dan delapan bulan kemudian untuk penyelesaian akhir Combined Cycle Plan (PLTGU).
Pada 2019, pembangkit ini akan masuk dalam sistem kelistrikan Jawa-Bali pada sub sektor DKI Jakarta. Listrik yang dihasilkan akan disalurkan di sepanjang jalur Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) Muara Karang-Duri Kosambi-Kembangan.
Dengan adanya penambahan kapasitas terpasang pada PLTGU Muara Karang diharapkan dapat membuat sistem kelistrikan ibu kota dan sekitarnya semakin andal.