Rabu 31 Aug 2016 12:05 WIB

Hasil Tangkapan Ikan di DIY Masih Rendah

Rep: Neni Rdarineni/ Red: Agus Yulianto
Kapal nelayan berlabuh di Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara, Senin (29/8). (Republika/Raisan Al Farisi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Kapal nelayan berlabuh di Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara, Senin (29/8). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Dinas Kelautan dan perikanan (DKP) Provinsi DIY memperkirakan, potensi ikan tangkap di pantai selatan DIY mencapai 95-100 ribu ton per tahun. Namun, saat ini, hasil tangkapan ikan di DIY masih sangat jauh dari potensi yang ada. "Yakni  baru 6.000 ton per tahun," Kepala DKP DIY Sigit Sapto Rahardjo disela-sela pembukaan Musyawarah Daerah Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) DIY, di ruang pertemuan DKP DIY,  Selasa(30/8).  

Menurut dia, potensi ikan tangkap di pantai selatan lebih dari 500 spesies. Namun, masih banyak yng belum diketahui. Selain ikan, ada potensi hasil laut lain, seperti rumput laut atau ikan hias.

Dikatakan Sigit, ada beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya tangkapan ikan di DIY. Salah satunya, karena masih adanya mitos terkait pantai selatan DIY.

"Wilayah pantai selatan ada 'penunggunya' dan ini  yang membuat nelayan takut melaut. Meskipun demikian,  mitos itu sudah mulai berubah, dengan konsep Gubernur DIY tentang Among Tani Dagang Layar," ujarnya.