REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama meluncurkan secara resmi aplikasi Alquran digital. Peluncuran ini bertujuan semakin mendekatkan Alquran dengan umat Islam.

Ketua Lajnah Pentashihah Mushaf Al Qur'an Balitbang dan Diklat, Muchlis Hanafi, mengatakan aplikasi ini memang baru bisa diunduh melalui ponsel berbasis Android di Play Store. Namun, ia menegaskan akan terus memperbarui aplikasi Alquran digital, sehingga ke depan dapat diunduh melalui aplikasi lain.

"Pengguna smartphone dapat mengunduh di Google Play Store, dan secepatnya nanti juga bisa di App Store dan Windows Phone Store," kata Muchlis, Rabu (31/8).

Ia menerangkan, aplikasi digital generasi pertama ini memiliki teks Alquran lengkap 30 juz, serta dilengkapi dengan terjemahan bahasa Indonesia. Selain itu, aplikasi Alquran digital Kementerian Agama dilengkapi tafsir dalam dua varian, yaitu tafsir tahlili atau 30 juz dan tafsir ringkas.

Fitur lain, lanjut Muchlis, terdapat suara murattal Alquran dari Syekh Mahmud Khalil al Hushary, dan tulisan bersumber dari Mushaf Attin dengan standar Indonesia. Standar Indonesia sendiri adalah mushaf yang dibakukan sesuai hasil musyawarah kerja ulama ahli Alquran pada 1974-1983, dan djadikan pedoman sesai Keputusan Menag.

Muchlis menambahkan, untuk terjemahan dan tafsir tahlili berasal dari Alquran dan Terjemahan serta Alquran dan Tafsir yang diterbitkan Kementerian Agama. Sementara, fitur tafsir ringkas Alquran Al Karim disusun tim Kemenag, bekerjasama dengan Pusat Studi Al Qur'an (PSQ) Jakarta, dan sudah tersedia 1-15 juz.

"Aplikasi ini akan terus dikembangkan dan ditambahkan seperti ada tafsir tematik, tafsir ilmi, termasuk fitur Asbabun Nuzul terbitan Lajnah Pentashihan Mushaf Al Qur'an Kementerian Agama pada 2015 lalu," ujar Muchlis.

Ikuti Whatsapp Channel Republika