Rabu 31 Aug 2016 14:38 WIB

Australia Rilis Uang Kertas Lima Dolar Ramah Tunanetra

Desain dasar uang kertas baru pecahan 5 dolar Australia yang ramah bagi tunanetra.
Foto: abc
Desain dasar uang kertas baru pecahan 5 dolar Australia yang ramah bagi tunanetra.

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Lembaran baru uang kertas Australia mengalami perubahan kecil yang berdampak besar bagi kalangan tunanetra dan orang lainnya yang mengalami gangguan penglihatan.

Dua titik kecil dan menonjol seukuran remah-remah roti akan menjadi fitur baru uang kertas pecahan lima dolar, yang akan dirilis oleh Reserve Bank pada 1 September 2016.

Menurut Bruce Maguire dari LSM Vision Australia, fitur baru itu akan membantu sekitar 360 ribu warga Australua yang tunanetra atau mengalami gangguan penglihatan. "Untuk pertama kalinya dalam sejarah mata uang Australia seorang tunanetra atau yang mengalami gangguan penglihatan bisa memegang dan langsung mengetahui itu uang berapa," kata Maguire.

"Sebagai tunanetra saya kira perubahan ini merupakan tindakan inklusif sangat penting, jika bukan yang paling penting, yang saya saksikan dalam hidup saya sebab meskipun ada tindakan inklusif lainnya seperti rambu penyeberangan yang berbunyi, namun hal itu tidak universal, beda di tiap negara bagian," ujarnya.

"Uang kertas baru dengan fitur peraba akan membantu semua orang Australia dimana pun mereka berada," kata Maguire.

Perubahan ini sebagian besar merupakan tindak lanjut dari upaya seorang remaja asal Sydney bernama Connor McLeod. Dia mengajukan pengaduan diskriminasi kepada Komnas HAM Australia dan memulai petisi di website change.org mendesak perlunya mata uang yang ramah bagi tunanetra. Petisi itu didukung lebih dari 56 ribu tanda tangan.

Sementara LSM Vision Australia telah melakukan kampanye bagi perlunya fitur peraba di mata uang, Maguire mengatakan aksi yang dilakukan Connor yang benar-benar menentukan. "Yang sangat mendorong Reserve Bank adalah petisi yang dimulai oleh Connor McLeod. Saya kira itu pesan sangat kuat yang dikirimkan ke Reserve Bank bahwa dukungan masyarakat sangat besar," katanya.

Mengapa Perubahan Ini Lama?

Mata uang lainnya yang menggunakan fitur peraba memiliki masalah dengan "titik" tergencet. Namun kini fitur baru itu bisa mengatasi masalah tersebut.

"Dalam beberapa tahun terakhir mereka mengembangkan teknologi yang memungkinkan fitur peraba menjadi bagian dari uang kertas itu sendiri, jadi seharusnya bertahan selama usia uang itu sendiri. Kita salah satu dari sedikit negara yang menggunakannya," kata Maguire.

Bagaimana Sebelumnya?

Sampai kini orang dengan gangguan penglihatan hanya memiliki beberapa pilihan terkait dengan uang kertas, yang paling utama adalah:

- bertanya kepada orang atau semata-mata percaya bahwa mereka menerima kembalian yang tepat, yang melibatkan orang yang terlibat dalam transaksi untuk jujur dan tidak melakukan kekeliruan.

- menggunakan alat pengukur panjang lebar uang kertas dan menggunakan Braille untuk menguraikan satuan mata uang itu. Ini merupakan proses yang memakan waktu dan seringkali tidak praktis di toko yang sibuk saat orang ngantri.

- menggunakan aplikasi telepon pintar yang bisa mengindentifikasi nomor, namun penggunaan telepon pintar di kalangan tunanetra sangat rendah sebab teknologi layar sentuh umumnya tak bisa mereka akses.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/berita/australia-rilis-uang-kertas-pecahan-5-dolar-yang-ramah-orang-bu/7801376
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement