REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pengurus Besar Al-Washliyah, Yusnar Yusuf menyatakan alasan Menteri Agama (Menag), Lukman Hakim Saifudin yang tidak mengetahui acara Aliansi Jurnalis Independen (AJI) berisi pemberian penghargaan terhadap organisasi LGBT terlalu sederhana.
Sebagai lembaga kementerian, menurut Yusnar, acara yang akan dihadiri menteri seharusnya dicek sedalam-dalamnya. Seperti bentuk acara tujuannya. "Oleh karena itu argumentasi Menag bukan argumentasi tepat," ujar Yusnar saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (31/8).
Alasan Menag, kata Yusnar, kemungkinan bisa diterima oleh orang awam. Namun, di luar itu alasan tersebut tidak cukup memberikan pengertian terkait kehadirannya di acara AJI tersebut.
Al-Washliyah, lanjutnya, memiliki sikap sama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang menyesalkan kehadiran Menag pada acara tersebut. Al-Washliyah bersama MUI telah menegur Menag terkait apresiasinya dalam acara tersebut. "LGBT itu sesuatu yang merusak struktur agama," kata Yusnar.
Seperti diberitakan, Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin mendapatkan kritikan terkait kehadirannya pada acara Aliansi Jurnalis Independen (AJI) yang memberikan penghargaan kepada organisasi forum Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender, Intersex, Queer (LGBTIQ).
Organisasi ini dianggap menyuarakan kebebasan berekspresi kaum minoritas di Indonesia. Dalam kesempatan tersebut, Menag juga menyampaikan orasinya. Namun Menag mengklarifikasi tudingan bahwa dirinya mendukung LGBT. Menag mengaku tidak mengetahui bahwa di acara tersebut terdapat penyerahan penghargaan kepada organisasi LGBT.