Rabu 31 Aug 2016 16:12 WIB

Menkes Lacak Kabar WNI Terinfeksi Zika di Singapura

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Indira Rezkisari
Nyamuk Aedes Aegepty, penyebab virus zika.
Foto: Reuters
Nyamuk Aedes Aegepty, penyebab virus zika.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Seorang WNI dikabarkan terjangkit virus Zika di Singapura. Namun, pemerintah sedang memastikan apakah informasi itu benar atau tidak.

Menteri Kesehatan Nila F Moeloek menyatakan, informasi tersebut masih belum dapat diklarifikasi. Pihaknya mengaku sudah menghubungi otoritas kesehatan di Singapura dan KBRI. ''Jadi masih dilacak sampai siang ini. Sampai saat ini memang belum ada WNI dari 82 kasus itu dilaporkan kepada kita,'' kata Menkes, kepada wartawan, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (31/8).

Nila menyampaikan, bagi orang-orang yang merasa panas (demam), ia minta untuk diambil darahnya untuk dicek, terutama mengisi health alert card atau kartu kewaspadaan. Sehingga, kalau pemeriksaan ternyata positif pemerintah akan panggil kembali.

Infeksi virus Zika bergejala demam, ada ruam dan lebih ringan dibanding demam berdarah. Pada demam berdarah pasien akan merasakan sakit yang luar biasa. Penyakit ini namun tidak ada obatnya, melainkan harus menunggu sembuh sendiri.

WHO sudah mengeluarkan status waspada bagi virus zika. ''Maka itu kita harus waspada dalam mengambil tindakan. Tentu kita juga meminta ikut waspada masyarakat,'' ujar dia.

Menkes menjelaskan, Zika ditularkan melalui nyamuk, sama seperti demam berdarah nyamuk aedes aegepty yang ada di negara tropis. Indonesia termasuk negara tropis, sehingga Indonesia juga mau tidak mau berusaha menghindarkan dari gigitan nyamuk.

Ia juga telah menginstruksikan agar di pelabuhan besar seperti Batam dan Cengkareng untuk dipasangkan Thermal Scanner. Pemerintah juga mengeluarkan Travel Advisory kepada WNI untuk sementara ini tidak berkunjung ke Singapura.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement